Hati Kamu Akan Tersentuh Melihat Catatan Anak Kelas Tiga SD Ini




Kyle Schwartz adalah seorang guru kelas tiga SD Doull di Denver, Colorado. Dia menikmati kebersamaannya dengan para siswanya, di mana kebanyakan dari mereka berasal dari keluarga yang kurang mampu.

"92 persen dari siswa kami memenuhi syarat untuk dapat makan siang gratis," kata Schwartz kepada ABC News. "Sebagai guru baru, saya berjuang untuk memahami realitas kehidupan siswa-siswinya dan bagaimana cara terbaik untuk mendukung mereka. Saya hanya merasa ada sesuatu yang tidak saya ketahui tentang siswanya," tambah Scwartz.

Dalam upaya untuk membangun kepercayaan antara dirinya dan murid-muridnya, Schwartz memiliki program belajar yang disebut "I Wish My Teacher Knew (Saya Harap Guruku Tahu)." Dalam program ini, para siswa kelas tiga SD akan menuliskan sesuatu dalam pikiran mereka agar gurunya tahu tentang kondisi hidupnya.

"Saya membiarkan siswa menentukan apakah mereka ingin menjawab secara anonim (tidak disebutkan namanya)," kata Schwartz.

Schwartz menemukan bahwa kebanyakan siswanya tidak bersedia mencantumkan namanya dalam lembaran catatan yang mereka tulis.

Beberapa catatan siswa yang memilukan, Schwartz unggah ke akun Twitter-nya. Misalnya saja salah satu catatan ini, "Saya berharap guru saya tahu saya tidak punya pensil di rumah untuk melakukan pekerjaan rumah saya."


Ada juga salah satu muridnya yang memiliki harapan tinggi untuk bisa melanjutkan pendidikan sampai kejenjang bangku kuliah. "Saya harap guruku tahu bahwa saya ingin masuk perguruan tinggi."

Tweet beserta foto dari catatan murid-murid Schwartz sukses membuat hati banyak netizen tersentuh. Dengan menyertakan tagar #iwishmyteacherknew, Schwartz berharap guru lainnya juga menerapkan program belajar ini dan bisa mendukung para siswanya yang kurang mampu.

Belajar dari Schwartz, tidak ada salahnya jika para guru di Indonesia juga menerapkan program belajar ini dalam rangka memahami dan mendukung siswa-siswi yang kurang mampu.

0 Comments


EmoticonEmoticon