Bagi kalangan muda, istilah begadang merupakan hal yang umum dilakukan, mereka menghabiskan waktu sepanjang malam hanya untuk nongkrong atau pun bersenang-senang dipinggir-pinggir jalan, cafe, diskotik, maupun tempat-tempat hiburan lainnya. Lalu apakah anda termasuk dalam kategori tersebut? jika iya, maka Anda harus lebih berhati-hati dan berfikir dua kali untuk menjalani kebiasaan tersebut.
Kebanyakan dari kita belum atau bahkan tidak mau memperdulikan bahaya atau efek samping yang nantinya akan ditimbulkan dari kebiasaan begadang, seperti kesehatan fisik, efisiensi kerja maupun belajar, stres mental, dan kehidupan sosial dengan lingkungan sekitar. Padalah akibat begadang malam hari secara terus menerus sangat buruk bagi kesehatan. Dapat menimbulkan berbagai masalah penyakit yang mematikan.
Mengapa? karena hormon pertumbuhan manusia dan hormon kortek adrenal yang sangat penting untuk menunjang sistem metabolisme tubuh serta perkembangan fungsi otot dihasilkan pada malam hari. Jika seseorang sering begadang sampai larut malam, ini berarti akan mengganggu tubuh kita untuk menghasilkan kedua hormon tersebut, yang nantinya akan berdampak serius bagi kondisi kesehatan kita.
Berikut Beberapa Penyakit Yang Timbul Akibat Sering Begadang
1. Masalah Kesehatan Serius
Gangguan tidur dan kurang tidur tahap kronis dapat membawa Anda pada risiko :
- Penyakit jantung
- Serangan jantung
- Gagal jantung
- Detak jantung tidak teratur
- Tekanan darah tinggi
- Stroke
- Diabetes
Menurut beberapa penelitian, 90 persen penderita insomnia- gangguan tidur yang ditandai dengan sulit tidur dan tetap terjaga sepanjang malam – juga mengalami risiko kesehatan serupa.
2. Gairah Seks Menurun
Para ahli melaporkan, kurang tidur pada pria dan wanita menurunkan tingkat libido dan dorongan melakukan hubungan seksual. Hal ini dikarenakan energi terkuras, mengantuk, dan tensi yang meningkat. Bagi pria yang mengidap sleep apnea- masalah pernapasan yang mengganggu saat tidur, menyebabkan gairah seksual melempem. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism 2002 menunjukkan, hampir semua orang yang menderita sleep apnea memiliki kadar testosteron yang rendah. Dan hampir setengah dari orang yang menderita sleep apnea parah memiliki tingkat testosteron yang rendah pada malam hari.
3. Sakit Kepala
Kurang tidur yang terus menerus dapat mengakibatkan rusaknya sel otak sehingga dapat menimbulkan gannguan pada kepala, seperti pusing ataupun sakit kepala. Hal ini dikarenakan otak kurang mendapatkan waktu untuk istirahat.
4. Mempengaruhi Kesuburan
Bagi wanita, begadang dapat mempengaruhi sekresi hormon dan kualitas ovum. Hal ini yang cenderung mempengaruhi siklus menstruasi. Dan bagi pria, begadang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas sperma.
5. Pelupa
Tidak ingin lupa dengan kenangan terbaik dalam hidup Anda? Cobalah perbanyak tidur. Pada tahun 2009, peneliti dari Amerika dan Perancis menemukkan bahwa peristiwa otak yang disebut ““sharp wave ripples” bertanggung jawab menguatkan memori pada otak. Peristiwa ini juga mentransfer informasi dari hipokampus ke neokorteks di otak, dimana kenangan jangka panjang disimpan. Sharp wave ripples kebanyakan terjadi pada saat tidur.
6. Tubuh Jadi Melar
Jika Anda mengabaikan efek kurang tidur, bersiaplah dengan ancaman kelebihan berat badan. Kurang tidur berhubungan dengan peningkatan rasa lapar dan nafsu makan, dan kemungkinan bisa menjadi obesitas. Menurut sebuah studi tahun 2004, orang-orang yang tidur kurang dari enam jam sehari, hampir 30 persen cenderung menjadi lebih gemuk daripada mereka yang tidur tujuh sampai sembilan jam sehari. Penelitian terakhir terfokus pada hubungan antara tidur dan peptida yang mengatur nafsu makan. Ghrelin merangsang rasa lapar dan leptin memberi sinyal kenyang ke otak dan merangsang nafsu makan. Waktu tidur singkat dikaitkan dengan penurunan leptin dan peningkatan dalam ghrelin. Kurang tidur tak hanya merangsang nafsu makan. Hal ini juga merangsang hasrat menyantap makanan berlemak dan makanan tinggi karbohidrat. Riset yang tengah berlangsung meneliti apakah tidur yang layak harus menjadi bagian standar dari program penurunan berat badan.
7. Meningkatkan Risiko Kematian
Dalam penelitian Whitehall ke-2, peneliti Inggris menemukkan bagaimana pola tidur mempengaruhi angka kematian lebih dari 10.000 pegawai sipil Inggris selama dua dekade. Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan pada 2007, mereka yang telah tidur kurang dari 5-7 jam sehari mengalami kenaikan risiko kematian akibat berbagai faktor. Bahkan kurang tidur meningkatkan dua kali lipat risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler.
8. Anemia
Begadang juga dapat menyebabkan anda kekurangan darah atau anemia, hal ini disebabkan karena hormon dan produksi sel darah merah terganggu akibat metabolisme tubuh yang tidak seimbang.
9. Insomnia
Kebiasaan begadang dapat mempengaruhi jam tidur seseorang. Apabila suatu ketika ia harus atau ingin tidur lebih awal dari biasanya, ia akan kesulitan melakukannya. Hal ini dikarenakan tubuh telah beradaptasi dengan kebiasaan begadang selama ini.
10. Menyebabkan Depresi
Dalam studi tahun 1997, peneliti dari Universitas Pennsylvania melaporkan orang-orang yang tidur kurang dari 5 jam per hari selama tujuh hari menyebabkan stres, marah, sedih, dan kelelahan mental. Selain itu, kurang tidur dan gangguan tidur dapat menyebabkan gejala depresi. Gangguan tidur yang paling umum, yaitu insomnia yang memiliki kaitan kuat dengan depresi. Dalam studi tahun 2007 melibatkan 10.000 orang, terungkap bahwa pengidap insomnia 5 kali lebih rentan depresi. Bahkan, insomnia sering menjadi salah satu gejala pertama depresi. Insomnia dan tidak nafsu makan akibat depresi saling berhubungan. Kurang tidur memperparah gejala depresi dan depresi membuat anda lebih sulit tidur. Sisi positifnya, pola tidur yang baik dapat membantu mengobati depresi.
1 Comments:
Thank for informainfo
EmoticonEmoticon