Sebagai warga negara Indonesia kita harus bangga karena kita memiliki banyak komedian berbakat dan melegenda. Dari masa ke masa, mereka selalu membuat pemirsa Indonesia tertawa terbahak-bahak dengan candaan lucunya. Hingga akhir hayatnya, nama mereka akan selalu dikenang di hati kita.
Berikut ini foto-foto mengenang kembali beberapa komedian legendaris Indonesia yang telah tiada. Meski mereka sudah pergi untuk selama-lamanya, namun mereka akan selalu dikenang sepanjang masa sebagai pahlawan hiburan Tanah Air.
1. Olga Syahputra
Olga memang masih sangat muda di masa jaya karirnya. Namun, suratan takdir berkata lain, komedian pemilik nama asli Yoga Syahputra itu harus menghadap Ilahi di usia yang masih sangat muda karena penyakit meningitis yang dideritanya.
Sebelum meninggal di Singapura pada 27 Maret 2015, Olga sempat menjalani perawatan terkait penyakit yang dideritanya. Selama hampir satu tahun, kakak Billy Syahputra itu harus dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, di Singapura. Selama itu pula, pihak keluarga menutupi kondisi Olga kepada awak media dan bahkan teman-teman dekat Olga.
Kepergian Olga begitu meninggalkan duka yang mendalam. Tak hanya bagi keluarga dan teman-temannya, tetapi juga bagi jutaan fans Olga di seluruh penjuru Indonesia.
Olga dikenal sebagai sosok yang baik hati dan lembut. Meski gaya bicaranya yang kadang suka cuplas-ceplos, namun Olga memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dia suka membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan.
2. Mpok Nori
Sepekan setelah kematian Olga Syahputra, komedian Betawi, Mpok Nori meninggal dunia pada hari Jumat kemarin (3/4/2015) di rumah sakit Pasar Rebo, Jakarta Timur karena penyakit asma. Beliau meninggal di usia 84 tahun dengan meninggalkan 25 cucu dan 23 cicit serta jutaan masyarakat Indonesia yang terhibur olehnya.
Semasa hidupnya, Mpok Nori dikenal sebagai komedian yang lekat dengan logat Betawi. Dalam beberapa penampilannya, ia selalu mengenakan pakaian khas Betawi. Bahkan, di usianya yang sudah tua, Mpok Nori tetap eksis dan tak kenal lelah menghibur panggung tanah air.
Komedian kelahiran 10 Agustus 1930 itu mulai terkenal ketika ikut meramaikan komedi berjudul "Pepesan Kosong" bersama komedian Malih dan Bolot.
3. Kang Ibing
Sosok Kang Ibing juga tak akan dilupakan masyarakat Indonesia, terutama masyarakat yang tinggal di tataran Sunda. Komedian kelahiran Sumedang 20 Juni 1946 itu adalah salah satu anggota dari grup lawak De'Kabayan bersama Aom Kusman dan Suryana Fatah.
Pelawak ini juga aktif dalam kesenian Sunda dan pernah aktif sebagai penyiar Radio Mara Bandung bersama Wildan Nasution. Dia juga sudah banyak membintangi beberapa film komedi, di antaranya "Si Kabayan (1975)" dan "Di Sana Senang Di Sini Senang (1990)".
Beliau wafat pada 19 Agustus 2010 di Rumah Sakit Islam Bandung.
4. Dono & Kasino
Masyarakat Indonesia pasti mengenal grup lawak paling melegenda yang satu ini, Warkop DKI. Grup lawak ini hanya memiliki tiga anggota yang namanya pasti sudah akrab ditelinga masyarakat, yakni Wahyu Sardono (Dono), Kasino Hadiwibowo (Kasino), dan Indrojoyo Kusumonegoro (Indro). Sampai sekarang hanya satu anggota yang tersisa dari Warkop DKI, yaitu Indro, sementara Dono dan Kasino sudah berpulang selama-lamanya.
Semasa jayanya di era 1970, 1980, dan 1990-an, mereka bertiga adalah pelawak yang paling populer yang sudah banyak membintangi film-film komedi. Film-film tersebut memang banyak disaksikan masyarakat ketika itu karena unsur-unsur komedinya yang benar-benar bisa mengocok perut. Bahkan hingga sekarang, beberapa film Warkop DKI suka diputar di beberapa stasiun televisi.
Dono lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 30 September 1951. Dia sempat menempuh pendidikan di Universitas Indonesia (UI), Jakarta dan bekerja di bagian redaksi surat kabar, antara lain di Tribun dan Salemba. Kemudian Dono bergabung dengan kelompok lawak Warung Kopi Prambors bersama Indro, Kasino dan Nanu. Beliau meninggal pada 30 September 2001 pada umur 50 tahun karena kanker paru-paru.
Sama dengan Dono, Kasino juga menempuh pendidikan di Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan Ilmu Administrasi Negara. Kehadiran Kasino dan kawan-kawan di Warkop membawa warna baru dalam dunia lawak Indonesia yang mewakili generas-generasi terpelajar. Kasino meninggal di Jakarta, 16 Desember 1997 di usia 47 tahun, setelah beberapa tahun berjuang melawan tumor otak yang dideritanya.
5. Benyamin Sueb
Celetukan "muke lu jauh" atau "kingkong lu lawan" pasti mengingatkan masyarakat pada Benyamin Sueb. Ya, meskipun anak muda zaman sekarang tidak tahu banyak tentang komedian paling melegenda di tanah air ini, nama Benyamin Sueb tetap dikenang oleh masyarakat Indonesia sebagai pelawak yang telah banyak berjasa memajukan panggung hiburan tanah air.
Benyamin lahir di Kemayoran, Jakarta, Hindia Belanda pada 5 Maret 1939 saat masa penjajahan Belanda. Sejak kecil, Benyamin memang memiliki sikap humoris yang membuatnya banyak disukai teman-temannya. Bakat menyanyi juga sudah terlihat ketika umurnya tiga tahun. Saat itu Benyamin kecil suka mengamen keliling kampung menyanyikan lagu-lagu Sunda.
Dia mulai dikenal publik setelah bergabung dengan gurp Naga Mustika. Grup ini nantinya akan mengantarkan Benyamin sebagai penyanyi terkenal di Indonesia. Selain itu, Benyamin Sueb juga sangat berjasa dalam mengembangkan seni tradisional Betawi, khususnya kesenian Gambang Kromong.
Semasa hidupnya, Benyamin sudah membintangi banyak film, sampai ajal menjemputnya pada 5 September 1995. Sang legendaris meninggal di usia 56 tahun karena serangan jantung.
Itulah beberapa komedian legendaris Indonesia yang sudah menyumbangkan begitu banyak tawa selama hidupnya sampai akhir hayatnya.
0 Comments
EmoticonEmoticon